Sergei tiba-tiba menelpon Eddie, "Datanglah ke pabrik pengolahan limbah. Aku tahu kamu sangat pandai bertarung, kali ini ketua memintamu untuk membantu kami melenyapkan musuh yang datang."
"Musuh? Aku khawatir musuh itu adalah mata-mata atau penjaga dari Federasi. Jika aku memulai perang dengan mereka, aku pasti tidak akan selamat. Aku tidak memiliki kemampuan untuk melawan Federasi." Eddie mencibir.
"Jika kamu tidak datang, kamu akan mati. Ini adalah perintah dari ketua. Apakah kamu tidak ingin membalaskan dendam pamanmu, Marcus? Penjaga Federal adalah salah satu pelakunya." Sergei menggunakan alasan lain untuk membujuk Eddie.
"Tidak, aku tidak akan datang. Jika kamu ingin membunuhku, aku ragu kamu yang akan mati." Eddie menolak permintaan Sergei.
"Kamu benar-benar mirip seperti Wesker. Kalau begitu tunggu saja. Setelah aku membersihkan kecebong-kecebong ini, berikutnya akan menjadi giliranmu." Sergei mendengus. Nalurinya mengatakan bahwa Eddie telah siap untuk keluar dari kota ini.
"Semoga berhasil." Eddie mendengus lalu menutup telepon.
Ekspresi Sergei berangsur-angsur menjad muram. "Bahkan jika Alex ingin melindungimu, kamu akan tetap mati, Eddie!"
Sergei membuat panggilan lain, kemudian dia memerintahkan, "Jika ada Helikopter manapun yang tidak memiliki ijin perintah terbang, maka jatuhkan, tidak ada yang bisa pergi dari kota ini."
"Ya, pak!" Seorang asisten dengan cepat pergi dan melaksanaka perintah.
Ketika Eddie kembali ke menara jam bersama Rita dan para Survivors yang selamat. Jalanan telah dipenuhi dengan puing-puing lima helikopter yang telah terbakar hangus.
"Apa yang terjadi?" Rita terkejut.
"Seseorang mungkin tidak ingin kita pergi dari kota ini, jadi mereka menembak jatuh semua helikopter. Jika kita ingin pergi, maka kita harus menggunakan mobil." Eddie segera tahu apa penyebab semua hal ini, semua ini pasti rencana Sergei.
Satu-satunya jalan keluar sekarang adalah melalui jalur darat, sebenarnya ada jalur air, tapi tidak mungkin melewatinya. Bagaimanapun jalur air itu mengarah ke hutan belantara, hanya tuhan yang tahu apa yang sebenarnya tersembunyi di hutan itu.
Di menara jam, moral orang-orang yang sebelumnya tinggi telah runtuh. Helikopter yang mereka tunggu-tunggu sekarang telah hancur, harapan melarikan diri mereka sekarang menjadi menipis.
"Eddie, syukurlah kamu kembali." Marvin keluar untuk menyambut temannya, jelas dia juga terlihat lelah.
"Apakah seseorang menargetkan kita? Helikopter yang terbang akan langsung ditembak jatuh, jika ini masalahnya maka kita harus pergi melalui jalan utama." Kata Eddie.
Saat ini, Kevin dan Leon datang sambil membawa dua orang yang selamat. Dua orang itu adalah seorang tukang ledeng serta karyawan Afrika Amerika yang sedikit pemalu.
"Akhirnya kembali. Kereta bawah tanah yang ada di utara telah terputus, nampaknya ada ledakan di sana, rel kereta api rusak dan tanah longsor."
"Saya menemukan dua orang yang selamat, ini adalah David, sedangkan yang satu ini Jim, staf perusahaan kereta bawah tanah." Kevin memperkenal dua orang itu. Tukang ledeng adalah David, sedangkan yang satunya Jim.
Seorang pemimpin regu militer dari tentara Federal berkata, "Letnan Marvin, beritahukan para warga untuk berkemas. Kita akan bertindak malam ini, kita akan pergi ke utara, akan ada penjaga yang akan menjemput kita di sana."
"Oke, kira-kira kapan? Jadi kita bisa bersiap-siap." Tanya Marvin.
"Dalam satu jam. Menggunakan helikopter tidak lagi mungkin, karena kita ditargetkan." Tepat ketika kapten itu selesai berbicara, sebuah ledakan keras datang dari langit di kejauhan. Helikopter sipil lain telah ditembak jatuh!
Emma berbisik kepada Moira, "Apakah kamu tidak meminta ayahmu untuk menjemputmu? Aku harap tidak, karena menerbangkan helikopter sangat berbahaya saat ini."
Moira memutar matanya, "Tidak. Pria tua itu pasti sedang minum dengan Paman Kendo. Dia bilang dia tidak akan menghawatirkanku lagi, malahan dia bertanya kapan aku akan membawa cucu pulang untuknya."
"Pfft, ayahmu memang sangat lucu." Emma terkekeh.
"Moira, manfaatkan waktu ini. Kumpulkan senjata api serta isi amunsinya, perjalanan ini pasti akan sulit." Eddie meminta gadis-gadis itu untuk menyiapkan diri mereka terlebih dahulu.
Dia meminta para gadis untuk istirahat, makan serta menyiapkan peralatan mereka. Adapun untuk Eddie, dia akan mendiskusikan suatu hal yang penting dengan Karen di suatu tempat.
Membahas tentang apa? Tentunya tidak ada yang tahu. Dua orang itu pergi dengan misterius.
Di sisi lain Svetlana tahu apa yang akan mereka lakukan, dia hanya diam sambil tersenyum. Nampaknya efek samping perlu di atasi.
Sementara itu, di lembaga penelitian bawah tanah. Echo Six mengawal dua staf Umbrella, keduanya memiliki bahan penelitian penting di tangan mereka.
Selain itu, ada Tyrant kokoh yang berjalan di depan mereka, Tyrant itu terus menerus membersikan zombie yang mencoba menyerang.
Perilaku Tyrant itu tidak diragukan lagi telah dikendalikan, Tyrant itu berfungsi untuk mengawal seluruh kelompok Echo Six.
Salah satu peneliti yang mereka kawal bernama Carter, dia memiliki pengontrol di tangannya, kontroller itu dapat mengontrol Tyrant yang telah ditanami Chip.
Tyrant yang dikendalikan itu merupakan Tryant versi upgrade dari T-103, kemampuan eksekusinya lebih kuat dan juga lebih mudah dikendalikan.
Peneliti Umbrella yanh satunya adalah Linda, saat ini dia memegang Anti-virus T-Virus dengan sampel dan bahan.
Echo Six yang semula mencari Joe entah bagaimana bertemu dengan dua orang ini, alhasil Echo Six mengawal mereka pergi secara semi-koersif.
Mempertimbangkan situasi saat ini, kedua peneliti itu memilih untuk bergabung dengan militer. Tentunya militer juga terlibat dalam hal ini, jika mereka berdua ingin menghindari dilikuidasi, mereka hanya bisa dengan patuh bergabung.
"Ini markas. Kamu harus pergi ke pabrik pengolahan limbah serta pergi melalui jalan raya. Ada penembak jitu di kota yang membidik helikopter. Berikan balasan jika anda menerima." Tiba-tiba suara datang dari headset.