App herunterladen
20.54% Resident Evil: Eddie / Chapter 74: Bab 74

Kapitel 74: Bab 74

baca bab 141 di;

patréon.com/mizuki77

-----

*Bobb!*

Ada seseorang yang menguping dari balik ventilasi udara!

Orang itu adalah seorang agen yang mencoba menguping melalu saluran ventilasi. Karena bau busuk serta kecoak yang merambat di tubuhnya, hal ini membuatnya tak sengaja bergerak. Akhirnya menimbulkan sebuah suara cukup keras yang berhasil menarik perhatian Sergei.

*Boom!*

Sergei yang sebelumnya masih berdiskusi dengan Spencer, detik berikutnya langsung bergegas ke arah saluran ventilas setinggi lima meter.

Tangannya terkepal saat tubuhnya meloncat tinggi melebihi para atlet profesional.

Tinjunya langsung mematahkan pipa baja setabal tiga puluh sentimeter hanya dengan satu pukulan!

Agen yang sebelumnya menguping dari balik ventilasi udara tersebut langsung terjatuh.

"Dasar tikus kecil!" Sergei meremas bahu lawan dengan kuat. Sialnya agen terlatih itu tak mampu melawan cengkraman Sergei.

Spencer bahkan tak berkedip akan kemunculan agen mata-mata tersebut. "Biarkan dia hidup, dia bisa dijadikan kandidat eksperimen selanjutnya." Spencer berkata datar.

Ivan Tryrant meraih agen itu dan segera membuangnya ke tempat yang seharusnya.

"Marcus... Jika dia benar-benar dibangkitkan, maka tolong bantu aku untuk menghibur teman lamaku itu." Spencer menginstruksikan Sergei, setelah itu pergi dari dalam ruangan menggunakan kursi roda.

"Aku tahu apa yang harus dilakukan. Anda tak perlu khawatir, ketua." Sergei menjawab sambil menundukkan kepalanyua dengan hormat.

Setelah Spencer pergi, Sergei mengangkat kepalanya; "Sepertinya ada tugas lain yang harus aku lakukan. Lumayan, mungkin aku bisa bersenang senang kali ini." Sergei tersenyum kecil, wajahnya mulai menunjukkan keganasan seorang pemburu!

***

Setelah kembali ke kamar pribadinya, Spencer tiba-tiba menerima sebuah telepon dari Alex. "Ketua, seorang agen dari perusahaan Tricell ingin pergi ke kota Raccoon untuk melakukan kunjungan ke Umbrella. Aku masih menunggu keputusan anda."

"Maka biarkan dia datang. Tapi batasi jumlah personelnya."

"Baiklah." Suara Alex datang dari telepon.

"Ngomong-ngomong, aku akan menyerahkan dataku kepadamu. Gunakan itu untuk membuat sebuah tiruan untukku. Aku akan menggunakan tiruan itu sebagai eksperimen T-Serum."

Dengan cepat Spencer membuat keputusan. Jika dia tak segera bergegas mungkin dia akan mati duluan sebelum berhasil mencoba manfaat Serum!

"Apakah ini eksperimen untuk T-Serum milik Eddie? Huh, sungguh mengejutkan. Jika dia dipindahkan ke timku, aku yakin kemajukan proyek akan lebih dipercepat." Kata Alex santai dengan nada sedikit meremehkan. Tapi dalam hati dia sangat rindu akan sosok kekasihnya!

"Dia masih dibutuhkan di sini, kamu bisa melanjutkan penelitianmu sendiri. Apakah ada hal yang lain?" Spencer tak menyetujui permintaan Alex karena dia memiliki rencana untuk Eddie.

"Tidak."

Tak lama setelahnya, keduanya langsung mengakhiri telepon.

Alex telah mencoba, jika Spencer setuju akan permintaannya, maka hal itu akan sangat menyenangkan.

Tapi Spencer menolak... Sedikit kecewa, tapi dia tak terlalu mempermasalahkan hal ini. Toh dia tak mengalami kerugian sedikitpun...

***

Di dalam bar.

"Maafkan aku, aku tak berhasil menemukan tetanggamu. Aku tak yakin apakah dia masih hidup atau tidak." Eddie yang telah datang ke bar langsung memberitahu pelayan cantik bernama Cindy.

"Umm. Tidak apa-apa, pokoknya terimakasih atas bantuan anda. Berkat Team Taktis, area pegunungan Arklay telah kembali tenang. Sekarang kita bisa pergi ke sana tanpa harus khawatir." Cindy menggelengkan kepalanya, bantuan yang telah dilakukan oleh Eddie bisa dibilang cukup. Dia bukan orang yang tak tahu berterima kasih.

Cindy tersenyum manis, walaupun tetangganya tak ditemukan. Dia masih tak berkecil hati, bukan berarti dia telah mati kan? Masih ada kesempatan untuk bertemu dengannya lagi!

"Tidak, area Arklay tak sepenuhnya aman. Masih ada hal-hal yang masih belum ditangani di sana."

"Baru-baru ini personel polisi dengan gabungan perusahaan Umbrella mulai melakukan pemeriksaan dengan hewan dan juga tanaman di sana untuk mencegah hal yang sama terjadi."

"Aku sarankan untuk tak pergi ke sana jika tak ada urusan yang sangat penting. Banyak sekali kumpulan hewan agresif di sana." Eddie berkata sambil menyeruput Bir yang sebelumnya telah dibayar oleh Cindy.

"Aku akan mengingat hal itu. Jika anda tak memberitahu hal ini, mungkin aku akan kenapa-napa saat berkunjung ke sana. Terimakasih banyak, anda orang yang sangat baik." Cidy berterima kasih atas saran yang telah diberikan kepadanya.

Senyumnya sangat manis sampai-sampai membuat Eddie terpesona!

"Ghmm... Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Pokoknya jangan pergi ke sana jika tak ada hal khusus." Eddie sedikit berdeham

"Ngomong-ngomong, Cindy..." Eddie menatap ke arah gadis itu sambil mengangkat salah satu alisnya.

"Ya?" Cindy berkata dengan ekspresi keingin tahuan.

"Apakah kamu punya mimpi?"

"Mimpi-ku? Aku ingin membuka bar-ku sendiri. Kupikir akan sangat bagus melihat pelanggan minum dan mengobrol bersama." Kata Cindy dengan ekspresi kerinduan. Nampaknya gadis ini benar-benar menginginkan hal tersebut.

"Hahaha, bagus sekali. Kamu memang cocok menjadi seorang Bos, jika pemilik bar adalah seorang wanita cantik sepertimu. Maka akan ada banyak pelanggan yang betah beralama-lama." Eddie menjawab sambil tertawa menggoda.

"Aha, bisa saja. Tentu saja tidak..." Cindy terlihat malu, pujian tiba-tiba ini membuatnya sedikit lengah!

"Tapi Eddie, bisakah aku bertanya sesuatu padamu?" Cindy tiba-tiba bertanya.

"Tentu." Eddie mengangguk santai.

"Aku punya teman yang bekerja sebagai penjaga taman di area pegunungan Arklay. Aku sangat khawatir akan keselamatannya. Jika memungkinkan, bisakah anda memberitahunya untuk tak tinggal di sana?" Cindy meminta bantuan kepada Eddie.

"Oh? Siapa namanya? Aku akan mencoba memberitahunya jika aku pergi ke area Arklay." Eddie mengangguk.

"Namanya Becca Woolett. Dia suka berkemping dan juga ahli dalam berburu. Tapi dia sedikit pemarah." Cindy memberitahu Eddie nama temannya sambil tersenyum manis.

"Begitu, tak masalah. Aku akan pergi menemuinya jika ada waktu. Ngomong-ngomong, terimakasih atas traktiran birnya."

"Jika ada sesuatu yang lain, kamu bisa menghubungiku." Eddie mengedipkan matanya ke arah Cindy. Setelah itu dia keluar dari dalam bar.

-----

dukung saya di;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C74
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen