"Kenapa gak jadi?" Tanya Alison.
"Pukul aja Deon, tapi lo inget gue orangnya pendendam kalo lo mukul gue satu kali gue potong tangan lo, oh iya gue lupa lo kan mukul gue udah berulang kali yah? Kalo gitu gue cincang tubuh lo."
"Gimana?"
Deon mencoba menahan amarahnya, pemuda itu meringis kecil merasa nyeri di perutnya. "Mendingan sekarang lo pergi."
"Kenapa gue harus pergi? Kan lo belum mati?"
"Jadi lo beneran mau bunuh gue?"
"Yes bastard."
"Oke, silahkan bunuh gue kalo itu bisa buat gue ketemu Prili." Balasnya.
Alison tercengang, sebesar itu cinta Deon untuk pacarnya? Bahkan dia rela mati menyusul pacarnya?
Pemuda itu mengintruksi anggota nya untuk mundur. "Mundur!"
Mereka semua menatap Alison heran.
"Kok mundur sih bos?" Tanya Liam.
"Gue punya urusan mendadak." Sangkalnya.
Deon mengerutkan keningnya bingung. "Gak jadi lo bunuh gue?"
Alison terkekeh. "Bukan gak jadi tapi belum waktunya." Jawabnya melenggang pergi.
***