"Tha! Mau kemana? Kok gue ditinggalin,
sih? Athania!! Ih tungguin, ikuttt."
Dua kata yang terlintas dalam benak
Athania saat melihat keenam lelaki yang
tengah duduk kesakitan di bangku kantin.
Babak belur. Yah, walau tidak separah itu,
namun tetap saja. Luka di bibir, pipi yang
sedikit membiru, beberapa luka gores dan
lebam dimana-mana.
"LOH?! HE?! KOK KALIAN LUKA-LUKA
BEGINI, SIH?! KATANYA MENANG."
teriakan melengking Kaili sukses
memasuki gendang telinga Athania.
Namun gadis itu bergeming, tidak
terganggu sedikitpun, karena saat ini
fokus Athania hanya tertuju pada Bara.
Lelaki itu menatap ke arahnya,
tatapan tidak bersahabat seolah Bara
tidak menyukai kehadiran Athania di
sekitarnya. Beberapa detik bersitatap,
Bara lebih dulu mengakhiri, menatap ke
arah lain.
"Berisik. Emang menang. Lo liat aja
anak Gardaria pada bonyok begitu, ini
mah nggak seberapa dibanding mereka,"
sergah Regan dengan kesal. Lelaki itu
tampak meringis kesakitan karena