"Mantaaap njaayy!" Rafa berlari riang dan
langsung melompat-lompat saat tiba di
depan Langit. "Padahal gue udah nebak lo
bakalan lakuin ini, tapi gue tetep kaget."
Ya, Langit melakukan tembakan dari luar
garis penalti dengan harapan mendapat
3 poin sekaligus dan memenangkan
pertandingan, walaupun hanya berbeda
1 poin. Tapi ternnyata tembakannya
barusan berhasil, berjalan mulus seperti
yang Langit rencanakan. Sekarang, dia
bisa bernapas dengan lega. Poin tidak lagi
seimbang, dan tim Langit lah yang unggul.
Di lain sisi, diantara teman-teman
satu sekolahnya yang bersorak
girang, Cristal justru berdecak dan
mengentak-ngetakkan kakinya dengan
keras. Dia kesal saat Langit tiba-tiba saja
berhasil mencetak 3 poin sekaligus dan
membuat Ardenio kalah.
Cristal ingin membanting apapun yang dia
pegang, beruntungnya Cristal sedang tidak
memegang apapun.
Dia melipat tangannya di depan dada,
menekuk wajah dengan eskpresi kesal
tergambar dengan jelas. Namun, sosok