Kapitel 186: Gagal Menjadi Anak

Sudah sekitar sepuluh menit Ayu terbangun dari tidurnya, namun dia tidak beranjak sama sekali. Ayu tidak bergeming karena dia masih menatap seorang wanita yang tertidur dengan lelap. Sejak kapan anaknya pulang? Sejak kapan juga dia ada di sini? Jika dilihat dari baju, Reva masih menggunakan baju kemarin saat dia pergi.

"Kadang Ibu bingung harus jaga kamu kayak gimana. Kamu emang udah 24 tahun, tapi Ibu masih ga yakin."

"Mungkin kalau ayah ada, dia akan lebih ketat dari Ibu. Kita cuma ga mau, anak gadis satu-satunya harus rusak tanpa punya masa depan. Kalau kamu kuliah, lingkungan dan ilmu kamu semakin luas. Semakin luas ilmu, itu akan jadi bekal untuk kamu punya anak nanti."

"Menikah emang mudah, menjalaninya susah. Jadu orang tua ga ada sekolahnya, kamu harus persiapan dari hal mendasar. Kamu membangkang aja Ibu udah ngerasa gagal, apa lagi pas tau kamu bohong."