Kapitel 45: Tahan, Ga Boleh Cemburu!

Tawaran pulang bareng Nisa sudah Reva tolak, begitupun tawaran Sean. Reva berdalih kalau hari masih sore, dia ingin mencari angin sejenak sebelum pulang. Setelah memastika teman-temannya pulang, Reva memilih melangkahkan kakinya ke taman dekat kantor.

Hati Reva kembali kosong, itu semua karena dia melihat Jihan datang lalu pergi bersama Sean. Pria itu sudah mengisyaratkan kalau semuanya akan baik-baik saja, dia juga janji akan datang ke apartemen. Akan tetapi, Reva masih enggan pulang.

Angin yang berhembus seperti menampar halus wajah Reva. Ah, lagi-lagi merasa cemburu.

"Ayolah, Re, jangan begini. Sean sayang sama lo, dia udah janji terus temanin lo," gumannya dengan suara pelan.

Ting!

Reva menarik tangannya dari wajah, lalu dia mengambil ponsel miliknya yang berada di dalam tas.

Chat from : Sean Dewanda.

'Apa kamu sudah di apartemen? Nanti malam saya ke sana kamu harus udah sampai. Sama satu lagi, dipakai baju yang ada di lemari ya. See you, baby.'

Read.