Siang ini, Caca sudah pindah ke rumah lamanya. Dan sekarang, perempuan itu sedang memandangi nama Alex di ruang rahasia Opah nya, sendirian.
Caca bangkit dari duduknya, lalu berjalan kembali ke kamar Opah nya, untuk mencari-cari sesuatu yang bisa di jadikan bukti. Membuka satu persatu laci yang ada di sana, mencoba mencari bukti itu, tetapi tak ada, tak ada benda apa pun yang mencurigakan.
Caca menghela nafasnya, lalu menghempaskan tubuhnya begitu saja ke ranjang. Kenapa semua orang menuduh Alex pembunuhannya? Sedangkan buktinya saja tidak jelas seperti ini.
Aneh sekali, tiba-tiba ada yang mengganjal di hatinya, Caca sangat-sangat yakin bukan Alex lah pembunuhnya, tetapi mari kita cari bukti yang lebih lanjut untuk membuktikan itu.
Hendak bangkit dari tidurnya, nama Kenzo itu tiba-tiba tertera di handphonenya, membuat Caca kembali tertidur dan mengangkat telepon itu.
[Sombong banget yang udah jadi tunangan orang.] Terdengar suara Kenzo di seberang telepon membuat Caca tersenyum.