Raga melihat Caca yang sedang berada di jembatan sambil bertumpu tangan. Tidak lupa ada satu rokok yang tengah menyala diantara ampitan tangan kanan gadis itu.
Raga masih diam di tempat, memperhatikan gadis yang kini sedang menghisap rokoknya dan menghembuskannya ke atas dengan kepala mendongkak menatap langit. Tanpa berlama-lama lagi, Raga menghampiri gadis itu, merebut rokoknya lalu menghisapnya.
Caca terlihat terkejut, karena rokoknya ditarik paksa. Ia melirik ke arah Raga, lalu menghadap lagi ke depan setelah tahu siapa pelakunya.
"Gak baik cewek banyak hisap asap rokok!" Ucap Raga akhirnya bersuara.
Tentu saja ia tak mau gadisnya itu jadi pecandu rokok, akan sangat beresiko jika sudah ada kecanduan apapun. Memang, Raga sangat keras pada Caca. Dibalik kegengsiannya, rupanya Raga masih menyimpan perhatian besar pada gadis itu. Boro boro membahayakannya, melihat Caca terluka sedikit saja Raga tak bisa membayangkannya.