Kapitel 132: Trauma

Orang yang ketahuan itu tak berlari pergi, dia malah menunjukkan dirinya. Abimanyu dan anak buahnya terkejut, apalagi orang itu terlihat tak takut mendatangi kandang singa.

"Lastri?" ujar Abimanyu, ketika wanita bertubuh sedikit gemuk dengan bibir merah terang itu muncul dihadapannya.

"Ya, Bima," sahut Lastri dengan memakai nama panggilan sayangnya ke Abimanyu. Dia berdiri dengan tersenyum seraya melipat tangan di perut. Ia merasa tinggi, karena mengetahui sesuatu hal yang tak sengaja ia dengar.

"Sejauh mana kau mendengar?" t

selidik Abimanyu.

Lastri memiringkan kepalanya dengan menarik salah satu sudut bibir. "Semua," jawabnya tanpa takut.

Para anak buah Abimanyu makin terkejut, mereka langsung was-was.

"Gimana ini Bos?" tanya Sapto dengan berbisik.

Lastri yang mendengar bisikan itu, mendekat secara perlahan ke Abimanyu. Jemarinya yang tak lentik, menelisik rahang Abimanyu dengan menatap penuh minat.