Seorang perawat wanita dengan pipi yang robek begitu dalam, hingga memperlihatkan bagian tulang pipi dan seragam putihnya yang sudah ternoda oleh darah, menahan langkah keduanya.
Jefri dan Iko langsung terdiam di balik pintu penyimpanan darah, menunggu waktu yang tepat untuk menyerang. Ketika zombi perawat itu berbalik hendak meyusuri lorong, dengan cepat Jefri menusukkan tombak ke bagian otak kecilnya.
"Jleb!"
Zombi itu seketika jatuh. Jefri lantas memberikan kode aman pada Iko yang masih berada di sekitar pintu. Mereka berdua kemudian menyusuri lorong dengan waspada. Langkah mereka terhenti lagi, saat seorang dokter yang sudah menjadi zombi, terlihat sedang berada di area depan nurse station. Leher dokter itu sudah koyak dengan stetoskop yang masih menggelantung.