Karena Mbah Darmo bersih kukuh tetap mempertahankan dan membela gua kecil yang ingin di masuki rombongan Kiai Wungu dan Nyai Wungu beserta para prajuritnya, akhirnya terjadi kekerasan.
"Jangan memaksa tangan kami untuk berbuat kasar padamu kakek tua!" kata Nyai Wungu sembari bola matanya mengarah pada Mbah Darmo.
"Iya!" kata Kiai Wungu sembari bola matanya mengarah pada Mbah Darmo.
"Terserah!" kata Mbah Darmo sembari bola matanya melirik pasukan prajurit yang di bawa kiai Wungu dan Nyai Wungu mendekat ke gua kecil penghubung Ratu buaya dan pemujanya.
"Kurang ajar!" kata Kiai Wungu sembari bola matanya mengarah pada Mbah Darmo.
Hia!
Plak!
Plak!
Plak!
Suara tamparan dari Kiai Wungu mengenai pipi Mbah Darmo.
"Ah," teriak mbah Darmo kesakitan karena tamparan keras dari Kiai Wungu, bibirnya meringis karena menahan sakit.