Sementara di ruang singgasana, Prabu singa barong memegang gentong sakti meripat sewu tersebut. Lalu di taruhnya di bawah. Kemudian semua terduduk, bola mata tertuju pada benda pusaka tersebut.
Clup!
Suara jari Prabu Singa barong mencelupkannya pada gentong wadah sakti tersebut. Kemudian di aduk-aduk perlahan air yang ada dalam gentong meripat sewu tersebut. Sambil mulut sang prabu komat kamit seperti dukun.
Wus!
Suara sinar putih keluar dari gentong meripat sewu itu.
"Heh gentong meripat sewu, tunjukan istana gaib siluman laba-laba, tunjukkan padepokan kakek maringgit," kata Prabu Singo barong sambil bola matanya mengarah pada sinar gentong meripat sewu tersebut.
"Perlihatkan!" teriak Prabu Singo barong sambil bola matanya mengarah pada sinar gentong meripat sewu tersebut.
"Perlihatkan!" teriak Prabu Singo barong sambil bola matanya mengarah pada sinar gentong meripat sewu tersebut.