Setelah mereka terbukti bersalah atas kasus pengutukan ular Putri Sekarwati, mereka berusaha kabur dan menghindar dari penjara istana. Aksi kejar-kejaran pun terjadi, akhirnya mereka dapat di jegal oleh Kiai Wungu dengan mengutuk mereka menjadi buaya. Kiai menggunakan kalung Raja Buto ijo untuk mengutuk mereka, dengan sinar yang di keluarkan kalung dan di arahkan kepada mereka. Penduduk istana gempar akhirnya dua buaya jelmaan itu pergi ke muara sungai Pringsewu dan entah ke mana tujuan mereka.