"Mbak ...," ucap Nada sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
"Iya Nada ... gimana?" sahut Fina.
"Kata dokter, Mama kena kangker payudara,"ucap Nada.
"Astaghfirulloh ...," sahut Fina dengan mata terbelalak menatap ke arah Desi.
"Gimana?" bisiknya.
Desi pun menggelegkan kepala perlahan.
"Sabar ... sekarang ini kan semua penyakit ada obatnya. Kita berdoa buat mamanya Nada ya," ucap Fina sebisanya.
"Tapi kata dokter, mama sudah stadium 3," ucap Nada sambil terus terisak.
"Aduh," gumam Desi makin bingung mau berkomentar apa.
"Ya sudah Nada. Sini kita duduk dulu. Sabar, kita nanti cari jalan keluarnya sama-sama. Ada papanya Nada sama Mas Irfan juga kan?" sahut Fina.
Nadia yang baru saja tiba dari toilet pun langsung mendekati mereka semua.
"Nada?" sapanya perlahan.
Remaja itu juga langsung memeluk Nadia.
"Mbak ... mama," ucapnya.
"Mama kamu kenapa?" tanya Nadia dengan pandangan sangat bingung ke arah kedua sahabatnya.