App herunterladen
26.31% Ascyaf o Vivid : VRMMORPG Story / Chapter 5: Chapter 5 : Tembak Saja

Kapitel 5: Chapter 5 : Tembak Saja

Suara dengungan bergema dengan kuat di area latihan, saling beresonansi hingga membuatnya tampak sangat mengganggu di telinga. Namun, tidak ada satu pun orang yang hadir merasa terganggu, hanya udara panas yang dapat dirasakan.

Apakah itu efek dari kritikan sebelumnya, satu hal yang jelas, emosi pemain telah berubah. Jika sebelumnya mereka bingung, ragu, dan tidak yakin, kini pikiran mereka telah ditetapkan dengan kata-kata sederhana 'persetan'.

Mereka mengutuk, entah itu ditujukan kepada diri sendiri atau orang lain. Dengan tidak adanya titik jelas untuk menumpahkan kekesalan mereka, maka bola-bola terbang itu pun menjadi satu-satunya target tersisa. Mereka, tanpa pikiran yang jernih hanya mencoba untuk memukul target. Tidak kena? Cukup luncurkan serangan lain!

Bahkan orang-orang yang mencoba berpikiran tenang pun terpengaruh oleh suasana aneh ini, tak terkecuali siapa itu, termasuk Akuji. Dia menyerang bola-bola yang terbang di sekelilingnya, entah itu mereka yang berada dalam jarak dekat maupun jauh. Dia hanya mencoba menyerang dengan cepat.

"Bagaimana aku bisa begitu bodoh," gumam Akuji. Seperti yang pengawas itu katakan, dia terlalu banyak berpikir.

Bahkan jika dari luar dia terlihat tenang, Akuji benar-benar merasa kesal dari lubuk hatinya dan setidaknya, dia tahu kepada siapa kekesalan itu ditujukan, dirinya. Tentang bagaimana dia yang telah teralihkan karena isi Quest berbeda jauh dengan apa yang Charista katakan. Meski begitu, Akuji tidak ingin jatuh ke lubang yang sama lagi.

Mengesampingkan segala kekeruhan di hatinya, pikiran Akuji fokus ke tujuan yang ada tepat di depan matanya, menjatuhkan seluruh target mengganggu ini. Karena dia tahu, apa yang perlu dilakukannya sangat sederhana, hanya bertindak seperti bagaimana biasanya dia bertindak. Hanya fokus pada tujuannya.

Sejalan dengan bagaimana dia ingin tahu 'kematian' itu dan akhirnya bermain Vivid, Akuji harus melewati Quest ini di jalannya. Dia tidak membencinya, karena dia tahu proses itu penting.

Namun, berkebalikan dengan realisasi yang muncul di dalam, serangan Akuji menjadi semakin ganas di luar. Serangan yang telah dikategorikan cepat itu kini menjadi lebih dan lebih cepat lagi di tiap detiknya, tapi serangannya sekarang tidak hanya cepat. Berbeda dengan bagaimana dia memulai, hanya mengejar kecepatan karena emosi, kini ketepatan hadir di tiap serangannya. Setiap serangan yang Akuji luncurkan dengan tepat menuju ke titik di mana targetnya akan menuju.

Membuat pemain lain lupa akan keadaan mereka dan berhenti, menonton pertunjukan ekstrem yang dia buat. Karena tidak seperti pengawas sebelumnya yang menahan diri untuk mendorong mereka, Akuji tidak peduli semua itu dan hanya menatap tujuannya sendiri tak peduli yang lain.

Dan bersama dengan jatuhnya target terakhir yang melayang, sebuah pemberitahuan muncul di depan mata Akuji.

[Quest : Elementalist Training selesai]

[Pohon Skill Elementalist berhasil dipelajari.

Seluruh Skill Tier 1 dalam Pohon Skill Elementalist terbuka!]

Akuji tersenyum melihat pemberitahuan ini. Dia berhasil. Membuatnya segera jatuh dan duduk di tanah dengan napas tersengal dan kelelahan yang melanda. Apakah itu berkat tingkat pengaturan sensitivitas miliknya atau dikarenakan kelelahan mental, Akuji tidak tahu tapi dia merasa segar.

"Lihat dia, kalian bisa melakukannya jika cukup mencoba bukan?" celetuk pengawas, membuat pemberitahuan lain segera muncul di depan mata Akuji.

[Title 'Acknowledged Trainee' berhasil diperoleh.

Meningkatkan 10 ketenaran. Seluruh Stat Dasar meningkat sebesar 1 poin. Mendapatkan 1 Poin Skill tambahan]

Namun, situasi ini tidak membuat Akuji bergembira.

"Sial! Darimanapun kau melihat dia bukan pemula, 'kan?!"

"Itu benar, dia pasti pemain pro!"

"Aku pemula tahu," jawab Akuji tanpa malu-malu membantah tuduhan tersebut.

"Kalau begitu kau pasti telah bermain banyak game!"

"Aku pun baru tahu Vivid kemarin."

"Kotoran."

Pemain lain terus mengutuk ke arah Akuji yang mengira dia berbohong dengan wajah lurus meskipun dia tidak. Membuatnya ragu apakah harus tertawa atau menangis.

Dia tidak berbohong! Dia baru tahu Vivid hari ini!

"Yah, kurasa itu sudah cukup. Jadi ...." Mencari ke lembar pendaftaran yang ada di tangannya, pengawas tersebut melanjutkan, "Akuji, apakah ada yang ingin kamu katakan pada yang lainnya."

"Apa tidak ada hadiah untukku?" jawab Akuji seketika, merujuk ke pengawas bahwa dia juga termasuk dalam kategori 'yang lainnya'.

"Hahahaha, kau cukup lucu. Meski begitu aku tidak dapat memberikan sesuatu yang istimewa tahu."

"Kalau begitu, kurasa kau dapat memberi sesuatu untuk mengikat rambutku bukan?" Tunjuk Akuji pada rambut terurainya yang membuat dia merasa sangat tidak nyaman meski dia sendiri tidak pernah berpikir untuk memotongnya.

"Kalau hanya itu kurasa masih bisa," kata pengawas tersebut saat melempar ikat rambut ke arah Akuji. Ikat rambut sederhana yang terdiri dari dua tali, tapi ....

"Bukankah ini terlalu feminim?"

... Aku segera menunjuk ke dua hiasan berbentuk bulan sabit berwarna hitam dan putih yang berada di ujung kedua tali, membuat menjadikan mereka satu.

"Kalau kau tidak mau tinggal kembalikan saja." Pengawas itu berkata. "Lagi pula itu milikku sejak awal ."

"Daripada mengembalikannya kau bisa memberikan itu padaku, Bung!" teriak pemain lain. Berpikir bahwa item itu memiliki efek yang baik, meski Akuji tahu hal itu tidak benar.

[Balance

Attack : 0 ❖ Defense : 1

Jenis : Aksesori

Berat : 0,05 kg

Daya Tahan : 18

Syarat Penggunaan : Diakui pemilik sebelumnya

Ikat rambut yang melambangkan keseimbangan dengan kandungan di dalamnya, saat Balance digunakan akan mengurangi konsumsi dan pemulihan stamina (sedang)

**Item ini tidak dapat dijual]

Lupakan stat dasar yang sebenarnya tidak mengubah apa pun. Sejak tidak ada tingkat item yang telah ditentukan oleh sistem, pemain sendirilah yang menentukan apakah Item tersebut berada dalam kategori mana, baik atau tidak.

Dalam kasus ini, seberapa bergunakah stamina bagi Pohon Skill Elementalist? Jawabannya adalah mendekati nol.

Bahkan jika beberapa Skill Elementalist menggunakan stamina, stamina sendiri akan pulih cepat saat pemain berjalan normal atau lebih cepat lagi saat mereka diam. Hampir tidak mungkin pemain yang menggunakan Pohon Skill Elementalist sebagai Pohon Skill utamanya menghabiskan stamina mereka sampai habis seperti pejuang jarak dekat.

Namun—

"Tidak, terima kasih." Akuji segera menolak tawaran tersebut saat dia mulai mengikat rambutnya, membuat satu Item lain dilengkapi dari enam belas slot yang ada. Dia meminta hal semacam ini bukan karena berharap untuk mendapatkan item tersembunyi atau semacamnya, murni hanya untuk mengikat rambutnya sejak dia merasa rambut terurainya sangat tidak nyaman baginya.

"Sial! Itu pasti item yang bagus!"

"Setidaknya kau bisa memberi sedikit saran bukan?"

"Kalau begitu aku punya satu," ucap Akuji menarik telinga seluruh pemain di lapangan. "Tembak saja sampai kena!"

"Kau sialan!" Menyebabkan kutukan lain segera terbang dengan liar ke arahnya.

Akuji berjalan santai ke arah pengawas, melewati kutukan-kutukan tersebut untuk melihat pengawas yang masih tak diketahui namanya itu hanya tetap duduk di tempat, memperhatikan para pemain yang kesal. Mungkin mereka kesal karena tak dapat segera menyelesaikan quest 'pemula' mereka, tapi yang jelas mereka hanya bertambah dengan keberhasilan —dan tingkah— Akuji yang membuat mereka tidak mau menyerah melainkan hanya merasa semakin kesal.

"Apakah ada hal lain yang kamu inginkan?" tanya pengawas tanpa menoleh.

"Tidak ada, aku hanya ingin tahu apakah terdapat misi di Asosiasi Sihir atau semacamnya?"

Membuatnya mendapat tatapan pengawas itu berbalik dengan mata yang menyimpan sesuatu. "Asosiasi Sihir bukan tempat seperti itu tahu," kata pengawas itu. "Pada dasarnya Asosiasi Sihir hanya memberi identitas ke para anggotanya sejak beberapa penyihir hanya berdiam di rumah mereka selama entah berapa lama itu akan berlangsung. Bahkan jika ada permintaan pun, itu tidak akan menjadi seperti yang kamu harapkan."

Menghela napas sejenak, dia melanjutkan," Berhubung kalian (orang asing) sering bertanya hal semacam itu, pergilah ke Asosiasi Pekerja atau Serikat Tentara Bayaran. Kamu akan dapat menemukan permintaan yang kalian harapkan di sana."

"Yah, terima kasih," salam Akuji sebelum segera pergi dari area latihan.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C5
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen