BAB 251.
"Apa! Pangeran diculik?!"
Mendengar kabar buruk ini, bukan hanya terkejut saja. Bai Xue Jian yang sedang memegang dupa menjatuhkan dupa yang baru saja dibakar sebelum menancapkannya di depan patung Budha.
Wanita yang sudah membulatkan matanya itu segera mendekat pada Yun Heng. Meminta kejelasan akan laporan yang baru saja disampaikan oleh pengawal pribadinya ini.
"Seseorang menembakkan anak panah ke arahku. Anak panah itu berisikan surat tentang penculikan Pangeran Yan," jawab Yun Heng.
Pria dengan pedang yang menggantung di pinggang kirinya itu memberikan gulungan kertas berukuran kecil yang tadi terdapat pada anak panah pada Bai Xue Jian.
Segera mengambil dan membaca isinya. Bai Xue Jian menahan napas lalu tampak gemetar. Meremas secarik kertas kecil itu dengan napas mendengus.
"Amitabha ... Yang Mulia Ratu, anda tenanglah terlebih dahulu."