BAB 207. CUKUP MENGHIBUR JUGA
Hah!!!
Wushuang tersentak sampai membulatkan matanya lebar-lebar. Namun tidak lama wajahnya memerah ketika melirik pria yang terikat di batang pohon depan sana.
"Kau ... Kau bagaimana bisa melihatnya kalau di bagian sana?" tanya Wushuang gugup.
"Tentu saja saat pria itu membuka pakaiannya," jawab Fan Bai.
Meski seperti orang yang tak bersalah, tetap tampak kedua telinga Fan Bai yang memerah karena malu. Pria itu mendehem membasahi tenggorokannya sambil kedua tangan menggosok-gosok ke depan api unggun.
"Ketika melihat pria itu di jalan, aku sedikit curiga. Jadi mengikutinya diam-diam sampai ke penginapannya," terang Fan Bai.
"Jadi kau mengintip pria itu saat membuka pakaiannya diam-diam?!"
"Wahh ...!!!"
Wushuang bangkit sambil memutar tubuhnya. Mengambil napas panjang dengan mulut yang terbuka. Kedua tangannya bertolak di pinggang dengan lama-kelamaan menggigit bibirnya sendiri.