App herunterladen
7.4% Jatuh Cinta Dengan Pangeran Bodoh / Chapter 20: BERJALAN-JALAN KELUAR

Kapitel 20: BERJALAN-JALAN KELUAR

BAB 20 : BERJALAN-JALAN KELUAR

Setelah tertangkap basah, Pangeran Xuan yang mengetahui hal itu segera menemui kedua orang kepercayaannya di tempat lain. Di salah satu Paviliun yang ada di tengah kota.

Helian Qi tidak lupa mengenakan topeng yang menutupi sebagian wajahnya supaya tidak ada orang yang dapat mengenalinya.

Baik Feng Yun maupun Tabib Fan Bai telah menceritakan semua kejadian yang menimpa mereka ketika akhirnya tertangkap oleh Jenderal Xue. Detail cerita telah diberitahukan tapi reaksi tuan mereka hanya biasanya saja.

Ternyata Helian Qi telah menduga hal ini sebelumnya. Dengan kemampuan dan ketelitian seorang Jenderal Xue, tidak mungkin dua orang kepercayaannya bisa luput begitu saja dari pemeriksaan.

Helian Qi tidak mengeluarkan ekspresi apa pun. Malah dirinya dengan santai meminum teh ketika di dalam ruangan Paviliun ini.

"Yang mulia ... Apa anda sama sekali tidak akan peduli dengan Jenderal Xue?" tanya Fan Bai yang masih dengan suara ragu-ragu.

"Hmm?!" Helian Qi hanya melirik kecil pada Sang Tabib Dewa. Seolah dia tak mengerti hal apa yang dikatakan orang kepercayaannya itu.

"Saya dapat melihat ketulusan Jenderal Xue terhadap anda, Yang mulia. Apa anda tidak ingin mempertimbangkan untuk menerimanya?"

Dengan berani Fan Bai menanyakan hal itu pada tuannya. Walaupun ragu tapi Fan Bai hanya ingin mengungkapkan kebenaran yang telah diketahuinya.

Namun reaksi apa yang muncul pada Pangeran Xuan. Pria yang sedang asyik menikmati tehnya menjadi tampak kesal, sampai-sampai membanting gelas kecilnya ke meja dengan kasar.

"Wanita itu hanya akan menjadi penghalang semua rencanaku! Apa pun niatnya, aku sama sekali tidak peduli!"

Dengan dinginnya Helian Qi menjawab. Ternyata pendapat yang dikemukakan oleh salah satu bawahannya sama sekitar tidak ditanggapi dengan baik.

Menurutnya, tidak peduli apa yang sebenarnya diinginkan Bai Xue Jian itu tidak akan ada hubungannya. Helian Qi yang dikenal sebagai Pangeran bodoh sebenarnya berhati dingin dan tidak pernah menerima seorang wanita di dalam hatinya.

Yang paling penting dalam hidupnya sekarang hanyalah menjalankan rencana besar untuk menggulingkan kekuasaan Ratu Qing. Menangkap orang-orang yang bersekongkol dan merebut kembali haknya sebagai seorang pewaris kerajaan Wei.

'Yang mulia terlalu dingin. Biarpun anda menutup mata, itu tidak akan bisa bertahan lama. Aku yakin ketulusan Bai Xue Jian pasti akan menyentuh hatimu cepat atau lambat. Semoga saja kau tidak akan menyesal dengan keputusanmu yang sekarang ini, Yang mulia.'

***

Hari ini cuacanya begitu cerah dan hangat. Bai Xue Jian memutuskan untuk mengajak suaminya, Pangeran Xuan untuk berjalan-jalan keluar.

Mereka berdua berjalan bersama di tengah-tengah keramaian Ibukota Anyi. Pangeran Xuan tampak antusias dan sangat senang. Dia tak henti-hentinya melihat pemandangan di sekelilingnya yang dipenuhi oleh berbagai macam makanan dan barang yang dijual.

Tidak hanya sayur dan ikan segar, ada banyak jenis kue dan permen manis kesukaannya yang dijual di sepanjang jalan ini. Ada juga berbagai macam makanan enak yang terkenal dijual di sini. Pangeran Xuan yang polos dapat melihat semuanya dan sangat memanjakan matanya.

"Pangeran, apa kau menginginkan sesuatu?" tanya Bai Xue Jian.

Melihat suaminya yang merasa bahagia, Bai Xue Jian turut merasa senang. Dia tahu kalau Pangeran Xuan memang jarang diperbolehkan pergi keluar dari Kediaman Chunshi karena takut akan mengacah di luar.

Membawanya keluar pasti akan membuatnya merasa senang dan bebas. Bai Xue Jian dapat melihat betapa senangnya Pangeran Xuan, itu membuatnya menjadi lega.

"Aku ingin permen buah itu," jawab Pangeran Xuan sambil menunjuk salah satu pedagang permen manis.

Bai Xue Jian tanpa ragu mendekat pada penjual permen buah atau yang biasa disebut tanghuluhulu. Dia membeli dua tusuk, yang satu untuk Pangeran Xuan dan yang satunya dia yang memegang.

Helian Qi semakin merasa senang dan segera melahap permen buah manis tersebut. Rasa manis dan asam buah ceri ini benar-benar seperti menari-nari di dalam mulut.

Bai Xue Jian yang melihat reaksi lucu suaminya hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil. Tingkah laku Pangeran Xuan yang kekanak-kanakan membuatnya merasa gemas dan sangat menyukainya.

Mereka terus berjalan menyusuri jalanan utama Ibukota Anyi ini. Jenderal wanita yang selalu mengikat rambut panjangnya itu membelikan semua makanan yang diinginkan Pangeran Xuan. Asalkan membuat suaminya bahagia, Bai Xue Jian akan melakukan semuanya.

Sedang asyiknya berjalan, tiba-tiba mata mereka difokuskan pada sebuah kerumunan orang yang masih cukup jauh di depan sana. Karena penasaran, mereka berdua mendekat pada kerumunan orang itu guna melihat ala yang sednag terjadi di sana.

"Dasar wanita jalang! Apa kau tahu bajuku ini sangat mahal?! Beraninya kau melempar telur dan mengenai pakaianku!"

Ternyata ada sebuah pertengkaran antara sesama wanita. Satu wanita terus meneriaki wanita lain yang ada di hadapannya sampai membuat banyak orang yang memperhatikan.

Wanita yang sedang marah itu diketahui adalah nona muda dari kediaman Perdana menteri, Sheng Qian Qian. Tadi ada kejadian ketika dia berjalan, seorang wanita lain yang berpakaian lusuh menjatuhkan beberapa butir telur. Tanpa sengaja mengenai pakaian yang dikenakan Sheng Qian Qian.

Tidak menerimanya, akhirnya nona muda itu memerahi wanita berbaju lusuh. Tidak hanya marah tapi juga meminta bayaran ganti rugi karena telah mengotori bajunya pada wanita itu.

"Maaf, nona. Saya tadi tidak sengaja tersandung dan menjatuhkan telur-telur itu. Saya tidak punya uang untuk ganti ruginya. Tolong maafkan saya, nona Sheng," kata wanita berbaju lusuh itu.

Wanita itu tampaknya orang miskin yang tidak memiliki uang. Baginya, jangankan untuk ganti rugi, makan saja tidak bisa karena telur-telur yang baru dibelinya tadi telah pecah semuanya. Tidak ada yang tersisa.

Namun bukannya berbelas kasih, Sheng Qian Qian malah terus meminta ganti rugi pada wanita itu. Padahal pecahan telur tadi hanya mengenai sedikit pakaiannya, jika tidak diperhatikan maka tidak terlihat nodanya.

Sheng Qian Qian bersikeras untuk membuat wanita itu berlutut meminta maaf dan membayar sejumlah uang untuk ganti ruginya.

"Baiklah, jika kau tidak ingin ganti rugi maka pelayanku akan memukulmu sebagai bayarannya!"

"Bixi!"

Pelayan wanita yang selalu mengikuti Sheng Qian Qian telah menerima perintah yang dikeluarkan oleh majikannya. Pelayan wanita bernama Bixi itu mendekat pada wanita berbaju lusuh dan mulai melayangkan tangannya ke langit-langit.

Greb!

Wanita berbaju lusuh itu menutup matanya dan siap untuk menerima hal buruk yang akan menimpa. Namun apa yang terjadi, dia sama sekali tidak merasakan apa pun. Padahal tadi sudah meliht wanita yang ada dihadapannya telah melayangkan tangannya ke atas dan siap menamparnya. Tapi masih belum terjadi apa-apa pada wajahnya.

"Hmm?!"


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C20
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen