Yena terkekeh.
"Berhentilah mencibirnya. Kau ini seperti punya dendam pribadi pada Arion."
"Bukan mencibir. Ini adalah fakta! Jika dibandingkan dengannya, aku ini jauh lebih berbakat. Lihat saja nanti setelah aku selesai menyempurnakan diri, Arion bukan tandinganku lagi!" Lucifer membusungkan dadanya.
"Tapi kau tidak lebih hebat dari Jasver. Apa gunanya menjadi kuat kalau kau tidak bisa membuat formasi untuk melindungi isteri dan anak-anakmu? Kau payah! Kau tidak sehebat perilakumu!" hardik Yena.
Lucifer langsung bungkam. Ia menyentuh dadanya dan berbalik dengan sedih.
"Yena, setelah menikah sifat aslimu keluar."
Yena terbahak dan menindihnya.
"Bercanda bercanda. Kau yang palig hebat! Setidaknya, di rumah ini."
"Huh! Lihat saja, aku akan membuktikan kekuatanku setelah aku selesai nanti. Jasver pun pasti akan kalah." Lucifer menggigit telinganya.