"Kenapa begitu?" Ji Sa berbalik padanya.
"Hehe, tentu karena akulah peneror itu." Jaelie cengir.
"Hm entah kenapa semakin kau mengaku semakin kami tidak percaya, yah?" Ji Sa menarik satu alisnya ke atas.
"Ini sudah hampir tengah malam. Sebaiknya aku berkeliling, Ji Sa temani aku," ujar Yena.
"Biar aku saja. Kalian belum mengenali tempat ini dengan baik. Aku akan memandumu," kata Achazua.
"Baiklah. Berarti kalian tunggu di sini. Hwa Joon, kau bisa menjaga mereka dengan baik 'kan?"
"Jangan cemas," angguk Hwa Joon.
"Aku bisa menjaga diriku sendiri," sergah Joe.
"Baiklah. Jaga dirimu baik-baik, Joe. Jendral, mari."
Keduanya kemudian meninggalkan titik itu dan mulai berkeliling.
Sebenarnya, suasana terasa tidak menyeramkan sama sekali. Seluruh sudut di kota begitu terang. Hanya saja sepi. Semua orang berdiam diri di rumah masing-masing dengan was-was.
Yena dipandu Achazua berjalan melewati rumah-rumah yang sudah sunyi.