Nona yang selesai solat bangun dan melihat Narsih ada di belakangnya. dia menyerngitkan keningnya ke arah Narsih yang berdiri di sudut pintu.
"Kenapa mbak? Apa yang mengganggu pikiran mbak Narsih?" tanya Nona sambil melipat telekungnya.
Narsih hanya geleng kepala ke arah Nona. Nona duduk di sofa ujung sambil menatap ke arah luar. Narsih yang berdiri di sudut sudah tiba di samping Nona. Nona hanya geleng kepala melihat Narsih yang gelisah.
"Kalau tidak di bawa cerita akan sulit dan bisa sakit kepala itu bagiku nggak tahu dengan mbak ya, karena kita beda alam." Nona tersenyum ke arah Narsih.
Akhirnya Narsih membuka suaranya ke Nona. "mampu kah aku membalaskn dendamku, bila ada pihak yang akan di sakiti dan akan kehilangan nantinya," ucap Narsih.