Malam yang sedikit mendung. Kemungkinan hujan turun pada malam itu hanya empat puluh persen. Udara malam yang mendung membuat Rini merasa merinding dan ia mengusap kedua lengannya.
"Ugh... dinginnya!"
Ani menoleh kepada Rini. "Itu karena kamu kerja di rumah sakit yang ber-ac!"
"Eh? Bukannya justru karena biasa kerja dalam ruangan yang pakai pendingin ruangan makanya bisa lebih tahan dingin, ya?" Rini menatap sahabat baiknya yang telah menjemputnya pulang agar tidak tidur di ruang istirahat khusus perawat di rumah sakit.
Ani tertawa kecil. "Tapi lihat sekarang? Kamu justru merasa kedinginan di saat aku biasa saja!"
"Dinginnya lebih ke merinding! Kamu tahu, aku merasa takut sebenarnya jalan malam begini!" ucap Rini setengah berbisik.
"Tenanglah! Kita punya itu, kan? Lagi pula ini jalan besar..."
"Tapi waktu kejadian itu kita sedang dalam mal, Ani!" potong Rini.
Halo...
Teman-teman pembaca di mana saja kalian berada, terima kasih buat kalian semua yang masih tetap bertahan hingga ke bab 130 ini!
Jangan malu dan ragu untuk memberikan kritik dan saran yang membangun untuk cerita ini agar bisa lebih baik lagi. Dan jangan lupa juga untuk tetap mendukung cerita ini dengan memberikan Power Stone atau Gift kalian, biar saya tambah semangat menulis lanjutan petualangan Mori dan teman-temannya.