Azlan muncul di hadapan Idris yang sedang berada di ruang kamar pribadinya. Azlan menurunkan Mori tepat di antara dua kaki depannya. [Maaf saya mengganggu Tuanku!] ucap Azlan dengan menundukkan kepalanya.
Mori memperhatikan ruang kamar itu. Ruangan yang sangat terang, dengan penerangan alami dari jendela yang terbuka lebar. Ruangan itu sangat rapi dan berbau wangi bunga, karena ada beberapa tangkai bunga segar yang diletakkan dalam vas bunga di atas meja di dekat salah satu jendela.
"Azlan dan Mori?" Idris melihat keberadaan Mori walau kini berubah menjadi seekor harimau kecil yang hanya sebesar kucing. Idris tersenyum, mendekati Azlan dan Mori. Idris duduk di lantai tepat di hadapan Azlan, dengan tangan kanan Idris menarik tengkuk Mori dan meletakkan bokong Mori di atas telapak tangan kirinya. Lalu menghadapkan Mori yang dalam perubahan harimau, tepatnya perubahan anak harimau. "Kamu berhasil berubah menjadi harimau! Hum... hehehehe..."