Ternyata mereka berada di sana, dengan hati-hati aku membuat pintu kamar itu. Aku melihat Bu Raida duduk di ranjang tidur, berhadapan dengan Papah Gerry duduk di meja kamar sambil menghadap istrinya dengan raut wajah yang begitu tegang.
Papah Gerry bersiap untuk menyaksikan tentang kebenaran mengenai putri kandungnya yang bu Raida pikir sudah mengetahui semuanya.
Sedangkan bu Raida begitu santainya ketika menatap wajah suaminya, Bu Raida menanggapinya seperti tidak akan terjadi apa-apa. Dia hanya terdiam dengan senyum yang sangat mengejek pada keseriusan papah Gerry.
"Wajah papah sangat serius banget, tegang gitu. Kayak mau menghadapi proyek besar dan papah lagi menunggu hasil keputusan siapa yang akan menjadi pemenang tender nya. Nah, raut wajah papah tegangnya seperti itu." Ejek Bu Raida agak menertawakan papah Gerry yang menurutnya tidak sesantai dirinya.