Kapitel 86: CEO Malaikat

Eric menganggap itu tantangan. Dan dia langsung menyanggupinya tanpa berpikir panjang.

Meski begitu, dalam hati Eric bertanya-tanya. Ada yang aneh dengan reaksinya pada Rena. Sikap membangkang dan keras kepala perempuan ini sepintas mengingatkannya pada pertemuan pertama dengan Hee Young.

Kerinduan itu kembali hadir. Eric menelan ludah. Hatinya terasa sangat perih teringat pada sang kekasih yang tidak bisa lagi ditemuinya.

"Aku bisa memaksamu," jawab Eric lembut. "Tapi aku tidak suka memaksa seorsng perempuan."

"Nah, itu bagus. Seorang pria tidak akan pernah memaksa seorang wanita." Rena mengangguk setuju.

"Tapi aku akan membuatmu bersedia dengan senang hati untuk pindah ke tempatku," imbuh Eric lagi.

Rena mendengkus. "Jangan harap bisa melakukannya."

"Mari kita buktikan, Nona." Eric tersenyum lebar.

*

Setelah hari itu tidak ada hal terjadi pada Rena.

Eric tidak lagi berkunjung ke apatonya. Rena juga sudah mulai lupa dengan percakapannya bersama lelaki itu.