Malam semakin larut dan saat pagi menjelang, mata Amanda terusik oleh sinar matahari yang menerpa wajahnya. Dia terusik dan segera membukanya secara perlahan. Wanita itu membuat banyak hal yang bisa terjadi dengan berbagai caranya bertahan. Dia mengumpulkan kesadarannya dan mulai membenahi jubahnya.
"Berapa lama aku tidur. Mengapa sulit sekali untuk membuka mataku," ujarnya mengeluh.
Dia masih mengeluarkan tubuhnya dan berusaha membuat tubuhnya lebih baik lagi.
"Akh," lirihnya.
Badannya terasa sangat segar dan terasa lebih ringan. Banyak sekali yang dia tinggalkan tidur semalam. Termasuk Fabio dan terapis itu.
"Siapa yang membuatku tidur senyaman ini?" ucap Amanda.
Fabio tak bergeming karena dia juga masih lelap dalam tidurnya.
"Kau belum bangun?" gumamnya.