Kapitel 285: Pulang

"Kita harus sempatkan bepergian seperti ini di masa depan. Ini sungguh membuat kita bisa merasa saling memiliki sampai akhir," ujar Fabio.

"Ah, baiklah. Aku akan buat catatan tempat apa saja dan di mana saja yang akan kita kunjungi setelah hari ini. Kita akan agendakan perjalanan semacam ini," balas Amanda.

Mereka berdua dalam perjalanan kembali ke kehidupan rumit keduanya. Setelah mereka berada di dalam padatnya mobil yang kembali dari kegiatan akhir pekan mereka merasakan atmosfer yang berbeda. Mulai dari gelisah dan khawatir. Hingga rasa takut dan ingin menguasai.

"Apa yang terjadi nanti, apakah kita masih akan ingat dengan apa yang baru saja kita lakukan? Waktu yang kita berdua habiskan bersama dan sesuatu yang ingin kita wujudkan bersama? Aku hanya merasa takut dengan apa yang akan kita hadapi. Aku bisa selalu berdiri dipihakmu, hanya saja aku tak bisa membuat semua menjadi mudah untukmu," batin Fabio.