Kapitel 224: Kesempatan Untuk Menunggu

Pikiran ayah Fabio masih belum bisa berhenti. Ini bukan pertama kalinya sangat istri menjurus kearah apa yang dia sembunyikan. Sudah berulang kali kalimat Nyonya Rezer membuat hati kecilnya seperti di sentil.

"Aku biasa berkonflik dengan Fabio. Aku juga sering melihatnya pergi dari rumah seperti itu. Tapi ibunya tak pernah membela dan mengatakan hal ambigu seperti tadi. Dia mengatakan jika aku tak pernah ingin melihat prosesnya." Tuan Rezer menganalisa apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya dan Fabio.

Dia selalu mencoba mencerna semuanya. Hanya saja kali ini berbeda, dia tak menemukan titik terang dan pikirannya hanya berkutat dengan hal-hal yang tak bisa terpecahkan.

"Sepertinya aku harus bicara pada istriku. Dia sangat arogan dan cenderung membentak sekarang ini jika aku bicara tentang Amanda dan Yoona," ujarnya.