Kini aku berada di dalam mobil setelah seluruh tamu sudah dipastikan benar-benar pulang. Dekorasi sudah dibereskan, termasuk juga peralatan makan. Malam ini juga, Dova dan aku bersiap untuk kembali ke asrama EMA.
Aku tidak percaya, baru saja aku melalui sebuah acara yang paling aku cemaskan. Sebuah momen yang sangat ingin aku hindari, baru saja terlewati. Aku bisa menaklukan ketakutanku, dan membereskan masalahku. Sekarang tidak ada lagi yang perlu aku pusingkan.
Di depan gerbang, Fia dan Pak Tomi serta pelayan-pelayanku yang lain berdiri mengiringi kepergianku. Dova menyetir di sebelahku, melambatkan jalannya mobil agar aku bisa melambaikan tangan pada mereka semua lebih lama. Fia dan Pak Tomi masih mengira bahwa EMA bukanlah sekolah mata-mata, dan tentu saja jika mereka tahu, mereka tidak akan sebahagia ini melepas kepergianku untuk bersekolah di sana. Mungkin mereka akan merantaiku di rumah, atau memasukkanku ke sekolah bisnis di luar negeri. Entahlah.