Mendadak Raya berdiri dan berlari masuk ke ruangan tidur. Kemudian segera kembali lagi dengan wajah tercengang.
"Dari dinding di sebaliknya nggak kedengaran apa-apa lho Fey," ujarnya.
Fey mengangguk.
"Berarti benar. Kalau memang ini suara TV atau radio yang merambat melalui dinding dari kamar sebelah, seharusnya suaranya bisa kita dengar dari kedua sisi dinding ini kan. Tapi nyatanya, suara ini cuma bisa kita dengar dari sisi dinding yang sebelah sini aja."
Fey mengangguk lagi.
Raya kembali berlutut di samping Fey. Mendengarkan lagi beberapa saat sampai akhirnya suara-suara itu menghilang setengah jam kemudian.
Lalu setelah berjanji besok pagi akan datang lagi, Raya berpamitan pulang.
***
DORR !!
Fey terbangun.
Suara apa itu ? Balon pecah ?
Terdengar suara orang ramai berbincang-bincang.
Siapa sih yang sepagi ini sudah berisik?
Fey berdiri dan berjalan ke ruang depan dengan mata masih mengantuk. Kemudian mengintip keluar melalui celah tirai jendela.