"Nah, itu Ale," bisik Budi pada Maya sambil menunjuk ke arah pemuda berambut gondrong.
"Oh," ucap Maya sambil mengangguk. "Kalau itu siapa?" tanya Maya juga dengan berbisik sambil menunjuk ke si perempuan tomboy.
"Entahlah," jawab Budi. "Mungkin ... keluarganya Mimi?"
Dan ketika Maya dan Budi sudah mendekat, salah satu pintu ruangan terbuka. Dari dalamnya keluar seorang petugas kepolisian yang mengantarkan seroang gadis remaja berkacamata. Gadis itu terisak-isak sembari memegangi sebuah kantong kertas berwarna cokelat.
Sambil melepas kacamatanya yang basah terkena air mata, ia duduk pada salah satu bangku kayu.
Sang petugas polisi kemudian berpaling pada si perempuan bergaya tomboy.
"Ibu Marina, silakan masuk," ucapnya.
"Baik, Pak," sahut perempuan yang dipanggil Marina itu.
Dan sang petugas serta Marin menghilang di balik pintu ruang pemeriksaan.
"Bud," panggil Ale yang langsung berdiri saat melihat kedatangan Budi dan Maya.