"That's very good," ucap Ale sambil mengacungkan ibu jarinya ke arah Budi. "Gue suka banget nih, orang yang berkemauan keras kayak lo gitu, Bro," puji Ale sembari nyengir.
Budi terkekeh malu. "Tapi ... kalau Maya ternyata nanti nolak gue ya … gimana yah …? Kayaknya berat juga buat gue, kalau kami berdua nanti sama-sama diterima menjadi warga negara di Gaia dan harus sering ketemu di sana." Budi menatap meja di depannya dengan tatapan yang mendadak penuh dengan kecemasan.
"Tapi kan Gaia itu luas banget, Bro?" ucap Ale. "Anggap aja kayak lo lagi di Bumi, kan lo masih berada di satu negara dengan mantan lo. Belum tentu saling ketemu, kan? Dan siapa tau jodoh lo juga ternyata ada di Gaia sana. Jadi kalaupun Maya nggak nerima lo, ya masih ada jodoh lo yang saat ini sedang menunggu. Hahaha!"