Kapitel 282: Flashback

Seorang anak tengah berjalan pulang di tengah malam. Ia letih karena harus hidup seperti ini. Penuh akan siksaan, hinaan, tak ada satu orang pun yang mencintainya. Entah kenapa Tuhan menyuruhnya hidup ke dunia ini.

Anak itu duduk di depan rumahnya. Angin malam dan bau busuk sudah mendarah daging ke dalam tubuhnya. Ia sudah biasa menghadapi kehidupan yang seperti ini.

"Tuhan... Aku lelah," keluhnya sembari menatap rembulan.

Banyak anak yang sangat dicintai oleh orang tuanya. Namun, mengapa dirinya justru dibenci oleh orang-orang bahkan orang tuanya sendiri? Ia benar-benar tak paham dengan semua yang menjadi takdirnya.

Tiba-tiba, saat ia mulai merenung dalam diam, sebuah cahaya seperti api datang menghampirinya. Ia awalnya mulai ketakutan. Rasanya ia ingin kabur karena dirinya sempat berpikir jika itu adalah makhluk yang sering dikenal dengan nama banaspati.

"Ya Tuhan, apa itu?! " ucapnya dengan nada yang gemetar.