Buk!
Tubuh kecil Rin dipukul beberapa kali, bocah itu menggigit kaki salah satu bawahan Green.
"Lepaskan ayahku!" ucap Rin.
Bocah itu tak peduli dengan dirinya sendiri, ia tidak akan melepaskan pria itu sampai ayahnya dilepaskan.
Darah mengucur dari kepala Rin, namun bocah itu tetap kekeh. Sementara itu sang ayah tersenyum melihat apa yang dilakukan anaknya, putranya itu tak kenal rasa takut, sekalipun pada lawan yang tak sebanding. Dan, itu membuatnya lega, karena dengan itu, ia tahu putranya bisa menjadi pemimpin yang hebat.
"Bagus, Rin!" teriak pria tersebut.
Mendengar suara ayahnya, Rin semakin beringas.
Buk-buk-buk!
"Ahhh, lepaskan aku, bocah sialan!" Pria itu terus memukuli bocah itu dengan keras.
"Hentikan, Rin!" Wanita itu langsung memeluk putranya. Mengusap wajah Rin yang berdarah.
"Apa yang kau lakukan Rin?"
Bocah itu hanya diam, ia kemudian menatap sang ayah.
"Aku ingin membebaskan ayah, Bu," ucapnya pelan.