Bagian 3
Hilang Sejenak
3 Hari berlalu, Alaska tanpa Virgo, Berangkat sekolah sendiri, Tak ada yang menggangu, Rasanya seperti hambar, Tidak ada yang bawel setiap di depan gerbang sekolah, Tidak ada cerita lagi saat pulang sekolah, Alaska benar benar sedikit kehilangan meskipun Alaska tau bahwa Virgo akan sembuh dan kembali bawel, Tapi disaat 3 hari tanpanya dunia sangat berbeda, Ucap Alaska, Hari ke 4 pun tiba, Alaska yang sedang menunggu Virgo pun tak kunjung datang, Akhirnya Alaska pun berangkat sendirian dalam hati Alaska berkata.
"Virgo sakitmu parah sekali kah? Sampai tak bisa menyempatkan untuk bertemu denganku?"
Setelah pulang sekolah, Alaska berniat untuk menjenguk Virgo sendirian, Alaska ingin membawakannya buah jeruk, Setelah pulang sekolah Alaska langsung membeli jeruk dan langsung menjenguk Virgo, Setelah sampai di depan rumahnya Alaska mengetuk pintuu, Dan pintu itu terbuka, Ternyata yg membuka kan pintu adalah ibu virgo.
"Ehhh alaska? Mau menjenguk Virgo ya? Sini masuk Virgo dikamar, Masuk saja Alaska."
Alaska pun masuk dan menemui Virgo, Virgo yang kagett pun langsung mentap Virgo, Sembari menatap, Alaska pun memberikan Virgo sebungkus jeruk.
"Virgo? Bagaimana keadaanmu? Aku membawakanmu jeruk semoga kau suka."
Whoaa, Wajah Virgo berseri berseri, Karena tanpa sadar, Jeruk adalah buah kesukaan Virgo.
"Wahh Alaska merepotkanmu saja, Ini adalah buah kesukaanku, Kamu tau darimana kalo aku suka jeruk? Eh jangan jangann kamu tanya pada temanku yaa, Hayoo..."
Alaska kaget, Dan diamm ternyata jeruk Adalah buah kesukaannya, Alaska pun tidak tau kalo itu buah kesukaannya, Alaska hanya sengaja membawakan itu, Alaska menjawab.
"Tidak Virgo, Aku tidak tau sedikitpun tentangmu, Aku hanya sengaja membawakanmu jeruk, Tidak menyangka kau suka jeruk."
Virgo tersenyum sambil memakan jeruk, Lalu berkata.
"Alaska kamu pintar berbohong ya, Padahal kamu tau semua tentangku, Mungkin."
Lalu Alaska, Berkata pada Virgo.
"Aku tidak boleh ikut memakan jeruknya? Aku belum mencicipinya, Tapi Virgo mengapa kamu suka sekali pada jeruk?"
Virgo berfikir sejenak sambil memakan jeruk, Dan membagikannya pada Alaska.
"Ini untukmu, Jangan di buang sebelum manisnya hilang, Emmm suka jeruk karena... Emmmm karena senjaa mungkin, Senja di sore hariii sangat manis."
Alaska pun bingung dengan jawaban Virgo, Sambil memakan jeruk Alaska berkata.
"Virgo apa yang manis dari sebuah senja?"
"Emmmm.... Gini Alaska, Senja itu orenn mirip seperti jerukk, Semanis oren mengusir langit biru, Langit biru mengalah pada orenn, Manis sekali bukan?"
Alaska sedikit tertawa.
"Hahaha, Apa yang manis Virgo itu di usir lho."
Virgo menjawab.
"Tidak tau Alaska, Cuma mengarang, Lagian kenapa nanya begituu, Kan sudah tau kalo jeruk itu enak, Tapii kasian kalo jadi jeruk."
Alaska bingung.
"Hah? Kenapa kasian?"
Virgo menjawab dengan sedikit tertawa.
"Itu alaska, Terkadang jeruk hanya di manfaatkan manisnya, Setelah manisnya hilang jeruk pun di buang, Benar kan benarr?"
Alaska bingung lalu Alaska memilih untuk pamit dan pulang, Hari itu sangat mendung
"Virgoo aku mau pulangg, Besok bisa berangkat sekolah kan?"
Virgo pun menjawab.
"Ouuu tentu bisaaa, Jangan lupa pamit pada ibuku, Terimakasih untuk jeruk manisnyaa, Maaf merepotkanmu Alaskaa."
Alaska menjawab.
"Sama sama Virgo, Jangan lupa sarapan."
Virgo yang tertawa, Lalu Virgo berkata.
"Itu kan kata khusus untukmu Alaskaa."
Alaska menjawab.
"Iya Virgo pulang dulu yaa, Besok sembuhh yaa, Dadah Virgo (sambil melambaikan tangan)."
Setelah pamit alaska pun keluar dari kamar dan pamit pada Ibu Virgo.
"Pamit pulang dulu ya bu."
Lalu ibu Virgo menjawab.
"Terimakasih Alaska, Telah menjenguk Virgo dan membawakannya buah kesukaannya, Maaf merepotkan yaa."
Alaska menjawab.
"Tidak apa apa bu."
Setelah bercium tangan dengan Ibu Virgo Alaska pun pulang kerumah, Tepat di tengah jalan Alaska berfikir.
"Kenapa aku membawakannya jeruk yaa, Kenapa aku tau buah kesukaannya? Emm kali ini aku merasa kehilanganmu sepertinya."
Sama seperti Virgo, Virgo di dalam kamar pun berfikir.
"Tumben Alaska sebaik itu, Kenapa ya? Biasanya dia tidak seperti itu, Mungkin karena ada yg kurang ya? Apa Alaska merasa ada yang hilang?"