Karena waktu yang tidak lagi banyak, akhirnya Raven menginjak pedal gas mobilnya meninggalkan Diana yang ngotot ingin bersama Alva. Dari pada membuang-buang waktu dan berakhir dengan keselamatan Kana yang terancam, maka ia pun menuruti keinginan Diana. Meski Kana meraung-raung harus meninggalkan semua orang-orang yang ia kasihi. Lily pun dengan sigap menenangkan Kana dengan memeluk tubuh putrinya.
Raven sesekali melirik Kana melalui kaca depan, ia cukup khawatir dengan keadaan Kana yang pasti sedang terguncang dengan semua kejadian yang mendadak terjadi saat ini apalagi Kana tengah mengandung.
" Raven, sepertinya jalan keluar basement ini juga sudah di kepung oleh musuh " ujar Lily yang menatap jalan depan mereka.
" Tabrak saja semuanya " gumam Raven dengan seringaian iblis. Untungnya, mobil yang ia kendarai saat ini anti peluru sehingga berondongan peluru dari musuh sama sekali tidak membuat mereka dalam bahaya.
Namun, ada satu hal yang baru Raven sadari.