Kapitel 44: Rasa Mual?

Pagi itu, mansion mewah terlihat lebih ramai dari biasanya. Tidak lain karena kehadiran Rano, Ayah Damian yang super aktif di usia paruh baya nya itu.

Kana yang sedang menunggu sarapan disajikan itu hanya diam, tak berniat menghiraukan Damian yang sejak tadi mengajaknya berbicara. " Wah, apakah ada pertengkaran kemarin malam?" tebak Rano dengan senyum cerah.

" Daddy senang ya jika kami bertengkar?" tuduh Damian dengan raut wajah masam. Lengkap sudah harinya yang buruk ini, diabaikan oleh Kana dan diganggu oleh Ayahnya.

" Pertengkaran macam apa nih? Apakah pertengkaran diatas ranjang?" tanya Rano ambigu. Kana yang mendengarnya pun tertawa, " gak ada pertengkaran diatas ranjang Dad, yang ada pertengkaran yang menyebabkan pisah ranjang " sahutnya sengaja agar Damian tau ia masih kesal.

" Duh, Nyonya jangan bicara seperti itu " ujar Mitha. Mata para pelayan dan pengawal melirik wajah Damian yang semakin suram.