Tubuh Kana menggeliat, sesekali meringis saat merasakan perih dibagian bawah tubuhnya. Memang ini bukan pertama kalinya, sepertinya karena Damian sangat ganas siang tadi. Punggungnya cukup pegal, mengingat berbagai gaya yang mereka lakukan tadi Kana menutup wajahnya karena malu. Diam-diam matanya menatap ke tubuhnya sendiri dan menghela napas lega, untung dia sudah berpakaian kembali meski seadanya.
Damian yang memang sejak tadi tidak tidur pun mengecupi wajah istrinya, " capek, sayang?" tanya pria itu dengan suara maskulin.
" Lumayan " jawab Kana serak.
Refleks Damian mengambilkan air untuk Kana minum, " mau lanjut tidur lagi?"
Kana menggeleng, " enggak, mau cerita-cerita sama kamu. "
Damian mengangkat alisnya seolah-olah bertanya padahal sebenarnya kurang lebih ia tau apa yang akan istrinya ceritakan sebentar lagi.