Kapitel 254: Tidak Ada Yang Benar

     Air mata Jessi jatuh. Mendengar jika bundanya dulu juga merasakan apa yang dirinya rasakan, Akhirnya Jessi baru merasa jika ada yang bisa mengerti dirinya meski orang itu kini sudah tiada. 

    "Bunda Nadhira?"

     Air matanya mengalir ingin tahu bagaimana wajah bunda kandung nya itu. Tidak masalah kan jika Jessi ingin tahu bagaimana wajah sang bunda? 

     "Ayah punya foto bunda Nadhira?"

     Surya pun merogoh sakunya untuk mencari foto yang sudah tentu tidak akan hilang dari ponselnya. Karena sampai kapanpun nadhira tetap akan selalu jadi pemeran utama dalam hidupnya. 

    "Ini!"

     Jessi tersenyum haru. Setelah sekian lama akhirnya ia bisa melihat wajah cantik wanita yang sudah melahirkannya. Air mata itu turun deras sekali. 

    "Bunda maafin Jessi yang gak pernah mengirimkan doa buat bunda selama ini."