Kapitel 192: Divorce

     Jessi beranjak dari duduknya menghentikan acara sarapannya yang padahal belum selesai bahkan belum ada setengahnya saja. 

    "Loh, Sayang, mau kemana? Kan belum habis makanannya," kata Alin mencegah putrinya untuk pergi dulu sebelum makanannya habis. 

     "Aku udah selesai kok. Kalo soal minum obat juga bisa nanti aja di lokasi syuting. Lagipula kasian Andin udah nunggu lama," jawab Jessi meraih tasnya juga langsung memakainya. 

    "Kalo Bunda bilang habisin, ya habisin makanannya. Jangan banyak ngelawan bisa gak sih?"

     Langkah kaki Jessi terhenti ketika telinganya berhasil menangkap apa yang kakaknya itu katakan. Kemudian berbalik badan dan menatap kakaknya itu dengan lekat. 

    "Kalo gak bisa kasih apa yang aku mau gak perlu banyak omong. Rahasiain aja semuanya sampai waktuku habis."

    Setelah mengatakan hal itu Jessi pun lantas kembali berbalik dan melangkah pergi meninggalkan rumah.