Kapitel 118: Wisata Masalalu

     Fauzan akhirnya datang. Ia langsung membuka jaket dan menyampirkannya ke sandaran kursi bagiannya. mereka sengaja memesan meja yang panjang agar tidak repot menarik kursi dari meja lain. 

    "Jessi sama Rere belum datang?" tanya karena melihat mereka kekurangan dua orang. 

     "Masih di jalan kayaknya," sahut Cleo sebagai perwakilan untuk menjawabnya. 

     "Ouh gitu." Baru saja Fauzan akan duduk, suara ramai di depan cafe langsung mengalihkan perhatian mereka. Itu suara motor yang jelas mereka kenali. 

    Segera saja mereka berjalan ke sisi untuk melihat secara langsung dari atas apa yang terjadi. 

    Ternyata benar, itu adalah Rere yang membawa motor seakan mengajak mati. Jessi sampai ketakutan begitu di belakangnya memeluknya dengan erat. 

    Fauzan segera lari ke lantai dasar diikuti oleh yang lainnya karena khawatir. Padahal, mereka mungkin tidak merasakan hal yang sama dengan yang Fauzan rasakan.