An Ziqi terkejut, hingga membuatnya berdebar..
"Jangan khawatir Tuan Xiao, lagipula aku tidak tertarik dengan pria sepertimu."
Sambil Xiao Moli memperhatikan An Ziqi dari atas ke bawah, dan dengan sengaja mengamati bagian tubuh tertentunya.
"Bahkan jika aku ingin memiliki pacar, aku tidak akan mencari pria sepertimu."
An Ziqi menggertakkan giginya, "Kau sepertinya suka tipe wanita berdada besar. Jadi saranku, berkencanlah saja dengan seekor sapi."
"Lalu, jika aku suka makan ikan. Apakah aku juga harus menjadi seorang nelayan?" Xiao Moli menatapnya sekaligus menghinanya, "Dasar wanita bodoh."
Hal itu membuat An Ziqi sadar, bahwa pemikiran mereka tidak berada pada level yang sama. Dan sepenuhnya dia menyadari jika pria ini sangat tidak tahu malu, aneh, dan lidahnya sangat beracun. Dia menyesal, Lagipula, berdebat dengan pria itu hanya akan menyiksanya saja.
Akhirnya dia bangun, lalu berjalan keluar kamar dengan membawa selimut.
'Lupakan saja, lebih baik malam ini aku tidur di sofa ruang tamu saja.' Dan besok, dia harus bangun lebih awal dan segera merapikan kamar tamu. Baru mengambil satu langkah, An Ziqi tersandung oleh selimut yang dia bawa. Membuat tubuh An Ziqi oleng, hingga membuatnya berteriak dan hampir jatuh ke arah Xiao Moli berdiri. Tanpa sadar, Xiao Moli mengulurkan tangannya untuk menangkap An Ziqi. Hingga mereka jatuh di atas tempat tidur. Posisi An Ziqi sekarang menindih tubuh Xiao Moli, membuat tubuh keduanya saling menempel dengan erat. Seketika itu, waktu seakan berhenti berputar, An Ziqi bahkan bisa merasakan degup jantung Xiao Moli yang berdebar kencang di dekat dadanya.
Hingga sentuhan lembut terasa pada bibirnya, seakan memberikan kehangatan. Sebenarnya, bibir tipis pria inilah bagian yang paling kejam. Tapi saat ini, entah kenapa bibir itu terasa hangat dan lembut. Detak jantungnya pun secara perlahan mulai tidak terkendali.
Kejadian ini membuat Xiao Moli menyadari, bahwa tindakan wanita ini sangatlah berani. Bahkan dia mengabaikan peringatan Xiao Moli barusan, dengan mendorongnya jatuh ke atas tempat tidur dan menciumnya dengan paksa!
An Ziqi yang tersadar, lalu buru-buru ingin bangun. Namun, sebelum dia bisa berdiri, dia kembali tersandung oleh kakinya sendiri. Dan terjatuh menimpa Xiao Moli sekali lagi.
An Ziqi rasanya ingin menangis. Terlebih Xiao Moli, pria itu pasti akan salah paham pada dirinya dan menganggap bahwa dia sudah merencanakan hal ini.
An Ziqi kemudian bangkit sambil tersenyum kaku, "Tuan Xiao, silahkan anda istirahat dahulu. Dan aku, tidak akan mengganggumu lagi."
Sebelum dia bisa bangun, tubuhnya tiba-tiba diputar dan sekarang berganti tubuhnya yang ditindih oleh Xiao Moli.
"Nona An Ziqi, aku telah memperingatkanmu.Tapi karena kamu yang tidak sabar ingin naik ke tempat tidurku, maka jangan salahkan aku, jika aku bertindak tidak sopan."
"Aku… "
Sebelum An Ziqi menyelesaikan perkataannya, secara tiba-tiba Xiao Moli menciumnya dengan sangat panas. Lalu Xiao Moli menggigit bibir lembut An Ziqi dengan keras, seolah-olah sedang menghukumnya atas tindakannya tadi.
Hingga bau darah samar mulai terasa memenuhi bibir keduanya.
An Ziqi tak kuasa menahan tangis dan berusaha untuk lepas dari Xiao Moli. Namun, dia tidak bisa melawan kekuatan pria itu.
Tak lama, terdengar suara telepon berdering.
Xiao Moli mendorong dengan keras An Ziqi, lalu berdiri, dan mengeluarkan ponselnya. Dilihat nama yang terpampang di layar, dia segera mengangkat telepon dan berjalan keluar.
"Hai, sayang… "
An Ziqi yang masih berada di kamar, bergegas mengambil selimut di lantai. Dengan cepat, dia pergi ke sofa di ruang tamu lalu menutupi dirinya dengan selimut. Jari-jarinya menyentuh bibirnya yang terasa sakit, dan rasa panas masih membekas di bibirnya. Jantungnya pun masih berdegup dengan kencang.
Ya Tuhan, apa yang terjadi padanya?
'Mengapa jantungku berdegup begitu kencang?'
Dia menggelengkan kepalanya dengan kuat, tidak berani untuk berpikir lebih jauh lagi. Berusaha dengan keras untuk bisa tidur, namun bayang-bayang Xiao Moli selalu saja muncul.