Kapitel 48: Fadil Pulang

Fadil sampai di rumahnya pukul sepuluh malam. Dia bergegas pergi ke kamarnya. Betapa kagetnya dia saat membuka pintu kamar, istri dan anaknya tidak ada.

"Sayang? Cinta? Kalian di mana?" teriak Fadil tapi tidak ada sahutan.

Fadil lalu mencari ke kamar mandi dan balkon tapi yang di cari tetap tidak dia temukan. Kalian di mana. "Nindia? Cinta?" Fadil terus memanggil-manggil istri dan anaknya.

Fadil lalu keluar dari kamarnya. Dia melangkahkan kakinya menuju kamar orangtuanya.

Tok tok tok. Fadil mengetuk pintu kamar orangtuanya. Setelah beberapa kali ketukan barulah pintu terbuka.

"Fadil, ada apa, nak?" tanya mami.

"Mami lihat istri dan anakku, nggak?" tanya Fadil.

"Istri dan anak kamu? Kok tanya mami? Mana mami tahu," jawab mami ketus.

"Mereka kan di rumah juga sama seperti mereka. Masa Fadil tanya sama papi."

"Ya mana mami tahu. Mereka tidak bilang apa-apa sama mami. Istri kamu itu kan tidak menganggap mami ini sebagai mertuanya. Tidak ada hormat-hormatnya sama mami!"