Kapitel 89: Waktu

Selama ini gadis itu malah terlihat tak pernah membawa pria datang, kecuali teman prianya yang kini kuliah di luar negeri, apalagi pacar,itu adalah satu hal yang sulit dibayangkan.

Selesai meletakkan belanjaan tadi di bawah meja riasnya, ia langsung tiduran di atas kasur, padahal tadi niatnya mau mandi, memang terkadang niat dan sikap jauh berbeda, rasa malas bertandang begitu saja, ia tidur telentang sambil menatap langit-langit kamarnya, jika malam akan ada pemandangan indah di sana ketika lampu dimatikan, glow in the dark akan menyala,tapi ini siang. Jadi hanya nampak plafon biasa.

Ia mengetuk jarinya di atas kasur, sebenarnya apa yang tengah di pikirkannya,

apakah ia memang selalu sebaik ini. Meminta untuk bekerja di rumah saja untuk hari ini, dengan catatan semuanya akan tuntas. Tapi sekarang ia malah jadi mengantuk sementara pekerjaannya sudah menunggu, susah memang jadi orang dewasa, sebab yang dipikirkannya setengahnya tentang karir.