Langit seperti mendung, awan hitam seakan menghalangi sinar matahari yang berwarna merah kekuningan. Sebuah bayangan hitam muncul di belakang Eliana. Gadis itu dengan santai dan justru tersenyum seperti yakin sekali akan memenangkan pertarungan itu. Bayangan itu juga menutupi pandangan Cia yang tinggal mendaratkan cakar tajamnya. Kejadiannya sangat cepat. Di tangan si gadis berambut kecokelatan itu, tangannya menggenggam pedang panjang berwarna emas menyilaukan.
"Dari mana pedang itu berasal?! Sepertinya sedari tadi dia tak memegangnya!" batin Cia.
Senyum lebar masih ditampakkan oleh Eliana. Kecepatan falcon saja kalah cepat dengan gerakan ayunan tangan itu. Pedang itu bergerak menebas secara vertikal oleh tangan kanan Eli. Cia sudah tak bisa lagi menghindar. Cakarnya yang harusnya sudah melubangi tubuh Eli justru ditahan dengan sangat kuat oleh pedang emas Eli.