App herunterladen
4.87% Kakak Si Kembar / Chapter 17: Rizam siuman

Kapitel 17: Rizam siuman

Mencuci mukanya.

Kemudian dia langsung menuju ke Kantin dan memesan sebuah makanan,tadinya dia ingin mendekati Narina dan Nadia yang sedang makan tetapi tiba - tiba Laisya dan kedua temannya langsung mendekati mereka berdua.

Lalu Nafsya langsung mengurungkan niatnya untuk mendekati mereka dan duduk ditempat lain.Tak lama kemudian,waktunya istirahat telah selesai.Seluruh murid langsung kembali ke kelasnya masing - masing dan memulai pembelajarannya lagi.

Hingga tak terasa waktunya kegiatan pembelajaran pun selesai,seluruh murid langsung pulang ke rumahnya masing - masing.Seperti biasa Narina dan Nadia langsung menuju ke rumah sakit dan tak lama kemudian Laisya dan kedua temannya langsung datang.

Ketika mereka semua duduk sambil melihat Rizam yang masih terbaring,tiba - tiba tangannya Rizam bergerak - gerak lalu Narina dan Nadia yang menyadarinya langsung terkejut dan mereka berdua langsung berbicara secara bersamaan,

"Bunda.."

"Kenapa Nak?"

"Aku melihat tangan Kak Rizam bergerak - gerak" respon Narina

"Iya Bun,aku juga melihatnya"

Lalu mereka semua langsung mendekati Rizam,betapa bahagianya mereka semua melihat Rizam membukakan kedua matanya.

"Akhirnya kamu siuman juga,Nak" tutur Zainaf

Kemudian Ayah dan Bundanya Rizam langsung memeluknya,lalu Rizam langsung melihat ke sekeliling ruangan dan dia tak melihat Nafsya sama sekali.Zainaf yang melihatnya langsung bertanya,

"Kamu sedang mencari apa,Nak?"

"Bunda... Dimana Nafsya?"

Lalu Narina yang mendengarnya langsung bertanya,

"Beberapa hari terakhir ini Kak Nafsya tak datang ke rumah sakit karena sepertinya dia banyak tugas karena terakhir kali dia bilang ke aku kalau dia lagi ngerjain tugas"

"Dek... Tolong ambilkan Handphone Kakak!"

"Sebentar Kak" respon Nadia

Lalu Nadia langsung mengambil Handphonenya Rizam yang berada diruangan tersebut dan selama Rizam koma,Handphonenya tak dinyalakan sama sekali.Kemudian Nadia langsung memberikan ponselnya kepada Rizam,lalu dia langsung menghidupkan Handphonenya.

Setelah itu,dia langsung menghubungi Rizam.Begitu terkejutnya Nafsya melihat notifikasi vidio call dari Rizam,lalu dia pun langsung mengangkatnya.

"Rizam...." tutur Nafsya sambil menangis

"Sayang... Mengapa kamu menangis?"

"Sayang... Akhirnya kamu sudah siuman, aku bahagia banget bisa lihat kamu lagi"

Rizam langsung membalasnya dengan senyuman,lalu dia langsung berbicara

"Apakah tugas sekolah kamu sudah selesai?"

"Tentu saja sudah"

"Berarti bisa dong,kamu datang kesini?"

"Memangnya boleh?"

"Tentu saja boleh,disini tak ada yang melarangmu untuk datang"

Nafsya pun langsung bingung harus bilang apa dan dia juga merasa takut jika datang kesana tetapi dia mencoba untuk memberanikan diri karena kini Rizam telah siuman.Sementara itu,Rizam yang melihat Nafsya diam saja lalu langsung berbicara

"Sayang... Mengapa kamu diam saja?"

"Ouh iya sayang,aku kesana sekarang"

Laisya yang mendengarnya sangat marah sekali tetapi dia tak bisa melakukan apa - apa.Tak lama kemudian,Nafsya pun langsung datang lalu dia pun dengan cepatnya memeluk Rizam tanpa memperdulikan orang disekitarnya.

Maulana dan Zainaf hanya tersenyum melihat anaknya bahagia,lalu Rizam langsung berbicara

"Sayang...Selama aku koma,apakah kamu baik - baik saja?"

"Nanti dilain waktu aku bakal ceritain ke kamu,sekarang bagaimana jika kita jalan - jalan disekitar rumah sakit?Bolehkan Bunda?" respon Nafsya yang diakhiri dengan pertanyaan

"Tentu saja boleh,tetapi kalian harus berhati - hati ya" respon Zainaf

"Dan satu lagi,kalian harus dijaga oleh beberapa Bodyguard"

"Apa?Boduguard?" respon Rizam dengan terkejutnya

"Iya,Bodyguard"

"Ayolah Yah,masa aku mau kencan aja harus dijaga oleh Bodyguard?"

"Baiklah,tetapi jangan terlalu jauh ya"

"Tenang saja Om,kami tak akan jauh - jauh kok" respon Nafsya

Sementara itu,Laisya yang merasa sangat tidak nyaman melihatnya langsung berbicara

"Om...Tante... Kalau begitu saya izin pamit ya"

"Baiklah,terimakasih ya sudah sering menjenguk Rizam" respon Zainaf

Lalu Laisya dan kedua temannya hanya membalas dengan senyuman,kemudian mereka langsung pergi dari rumah sakit.Sementara itu,Nafsya dan Rizam sudah berada disebuah taman.Lalu mereka berdua langsung duduk,lalu Rizam langsung berbicara

"Sayang... Ayo jujur sama aku!Apakah selama aku koma,tak ada orang yang menganggumu?"

"Ada sayang,dan dia juga bukan hanya menggungguku melainkan kedua adik kembarmu juga.Untungnya sekarang dia sudah dimasukkan ke dalam penjara"

"Siapakah orang yang kamu maksud?"

"Zevinlah yang telah melakukannya"

"Kurang hajar,apa saja yang telah dilakukan oleh dia kepada kamu?"

Nafsya langsung menceritakan semuanya,lalu Rizam yang mendengarnya pun sangat marah sekali.Kemudian Rizam langsung mengepalkan tangannya dengan penuh amarah,lalu dia langsung berbicara,

"Lihat saja nanti!jika kau sudah bebas dari penjara,akan ku habisi nyawamu"

"Sayang... Sudahlah jangan dipikirkan lagi,aku gak mau kamu berkelahi lagi.Karena aku takut hal yang sebelumnya terjadi lagi"

"Kamu tenang saja ya,hal tersebut tidak akan terjadi lagi dan aku harus memberikan dia pelajaran"

"Jangan!aku bilang jangan,ya jangan!" tutur Nafsya dengan kesalnya

"Oke,aku gak akan melakukannya"

"Janji?"

"Iya,aku janji"

Setelah beberapa saat kemudian,mereka berdua kembali ke ruangan tempat Rizam dirawat sebelumnya.Dan tak lama kemudian,seorang dokter datang ke ruangannya lalu dia langsung memberitahukan bahwa Rizam bisa langsung pulang ke rumahnya.

Lalu dia dan keluarganya langsung bersiap - siap untuk pulang ke rumahnya.Hingga akhirnya tibalah pagi hari,Rizam dan kedua adik kembarnya berangkat ke sekolah bersama dengan kedua Bodyguard.

Seluruh teman - temannya Rizam yang melihat kehadirannya disekolah lagi,merasa sangat bahagia sekali.Lalu seluruh murid langsung memulai kegiatan belajarnya.Tak terasa,akhirnya waktu istirahat pun tiba.

Sebelum Nafsya ke Kantin bersama dengan Rizam,dia meminta izin kepada Rizam untuk ke Toilet sebentar.Sementara itu,Laisya yang melihatnya langsung mengikuti Nafsya dengan ditemani oleh kedua temannya.

Saat Nafsya ingin keluar dari Toilet,lalu dia langsung dihalangi oleh Laisya dan kedua temannya.Lalu Laisya langsung mendekati Nafsya sambil memegang rambutnya Nafsya dengan kerasnya.

"Kamu harus ingat ya,walaupun Rizam sudah siuman.Kamu tetap tidak boleh seenaknya mendekati Rizam"

"Maaf kak,tolong jangan halangi aku lagi!"

"Dasar adik kelas kurang hajar" respon Laisya yang langsung mendorong Nafsya hingga terjatuh

Setelah itu,Laisya dan kedua temannya langsung meninggalkan Nafsya.Nafsya sudah tak bisa membendung lagi air matanya,dia pun langsung menangis.Sementara itu,Rizam yang sedang duduk sendiri dikantin sambil menunggu Nafsya lalu Laisya yang melihatnya langsung menghampiri Rizam.

"Hai Rizam,aku boleh ikut duduk disini?"

"Boleh kak"

Lalu Laisya langsung duduk dan memikirkan sebuah cara agar dia bisa menarik perhatiannya Rizam.Akhirnya dia terpikirkan sebuah ide,lalu dia langsung berdiri.Kemudian berjalan selangkah ....


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C17
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen