Kapitel 175: Make Up/Babak Belur

"Andai saja aku tak angkat tadi, biar dia banting itu ponsel nya. Biar tak ganggu ganggu aku tidur lagi," ucap Raymond dalam hati nya.

"Memang nya ada apa, ada hal yang sangat penting?" tanya Raymond masih dengan nada malas nya.

"Penting sekali," jawab Lionel dengan cepat, dan jelas.

Seketika kedua mata Raymond mulai terbuka lebar lebar, rasa kantuk nya seketika hilang saat Lionel berucap bahwa apa yang akan di ucapan nya itu sangat penting.

"Apa, ada apa?" tanya Raymond mulai penasaran.

"Tadi sore sewaktu aku pulang dari kantor, di jalan ban mobil ku kempes alhasil kita berhenti di pinggir jalan. Tak lama ada banyak preman keroyok aku, aneh nya preman kali ini bukan sembarang preman preman biasa nya. Aku rasa mereka hanya berdandan ala preman saja sebab aku merasakan sendiri skil bela diri mereka itu hebat hebat sudah kaya pengawal handal," ujar Lionel mulai menceritakan kejadian sore tadi dan menceritakan apa yang tengah ia pikirkan saat ini.