"Kali ini aku tak bisa sabar lagi Ray," ucap Lionel kembali menatap Raymond.
"Moza benar-benar keterlaluan," ucap Lionel kembali.
Kini Lionel kembali mengompres luka di sudut bibir Rachel dan juga di bagian hidungnya yang juga terluka itu.
"Terlalu kasar si Moza memperlakukan mu," ucap Lionel dalam hatinya sembari terus memandangi wajah ayu Rachel yang kini babak belur itu.
Tak lama Mama Farah kembali ke kamar tamu yang di tempati Rachel.
"Lio, gimana belum sadar juga?" tanya Mama Farah sembari menegeriyitkan keningnya.
Lionel mulai melirik Mamanya yang baru kembali ke kamar itu.
"Belum Ma," jawab Lionel.
Badannya makin lemas, kini Mama Farah mulai duduk di atas ranjang ia duduk di dekat Rachel.
Di pandangi nya ada beberapa luka di muka Rachel, membuat Mama Farah makin miris menatapnya.
"Kenapa Rachel tadi tak masuk kamar Mama sih?" tanya Mama Farah sembari terus mengeriyitkan keningnya.
"Waktu terjadi begitu cepat Ma, Rachel tiba-tiba sudah sama Moza," jawab Lionel.