Kapitel 110: Dia Ingat

Mia baru saja mencoba melepaskan diri dari tarikan tangan Petra ketika tiba-tiba gerakannya berhenti. Dengan kaget, matanya yang bundar menoleh menatap Petra, dan selama sesaat, dia lupa untuk bereaksi.

Hidung Mia terasa agak berair, namun dia masih bisa tersenyum. Dia memeluk Petra, matanya sudah berkaca-kaca. "Ra..." panggilnya dengan lembut. Dia tidak bersuara lagi.

Baru dua tahun yang lalu, dia bertemu dengan Petra di masa-masanya yang paling tidak berdaya…. Petra berkata dia menginginkan istri yang patuh, dan Mia berkata dia putus asa dan hanya membutuhkan uang.

Setelah bertemu hari itu, keduanya menikah.

Hari itu bukan hari jadi pernikahan mereka, namun peringatan dua tahun keduanya saling mengenal….

Tahun lalu, Petra pulang dari luar negeri untuk menemaninya di tanggal yang sama. Petra hanya berkata bahwa hari itu adalah hari yang spesial bagi mereka berdua, dan bahwa sudah seharusnya dia pulang untuk menemani istrinya.